Mengetahui Lebih Lanjut Tentang Jurnal Predator Adalah


Jurnal predator adalah salah satu jenis jurnal yang seringkali menjadi perbincangan di kalangan akademisi dan peneliti. Jurnal predator merupakan jurnal yang diterbitkan oleh penerbit yang tidak memiliki reputasi baik atau tidak terpercaya. Biasanya, jurnal predator ini lebih memprioritaskan profit daripada kualitas dan validitas penelitian yang diterbitkan.

Mengetahui lebih lanjut tentang jurnal predator adalah hal yang penting bagi setiap peneliti dan akademisi. Dengan memahami ciri-ciri jurnal predator, kita dapat menghindari jurnal-jurnal yang tidak terpercaya dan menghindari risiko publikasi penelitian yang tidak valid.

Beberapa ciri-ciri jurnal predator antara lain adalah:

1. Tidak memiliki proses review yang baik

2. Meminta biaya publikasi yang tidak wajar

3. Menjanjikan publikasi cepat tanpa proses review yang ketat

4. Tidak memiliki reputasi baik di kalangan peneliti dan akademisi

Untuk memastikan bahwa jurnal yang akan kita pilih untuk mempublikasikan penelitian adalah jurnal yang terpercaya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, pastikan untuk memeriksa reputasi penerbit jurnal tersebut. Kedua, perhatikan proses review yang dilakukan oleh jurnal tersebut. Terakhir, pastikan untuk memeriksa daftar jurnal yang terindeks di basis data yang terpercaya seperti Scopus atau Web of Science.

Dengan lebih memahami tentang jurnal predator, kita dapat menghindari jurnal-jurnal yang tidak terpercaya dan lebih memastikan bahwa penelitian yang kita publikasikan memiliki kualitas dan validitas yang baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap peneliti dan akademisi untuk selalu waspada dan teliti dalam memilih jurnal untuk mempublikasikan penelitiannya.

Referensi:

1. Shamseer, L., Moher, D., Maduekwe, O., Turner, L., Barbour, V., Burch, R., … & Shea, B. J. (2017). Potential predatory and legitimate biomedical journals: can you tell the difference? A cross-sectional comparison. BMC medicine, 15(1), 28.

2. Beall, J. (2012). Predatory publishers are corrupting open access. Nature, 489(7415), 179.