Abstrak adalah sebuah gaya seni yang dikenal dengan kecenderungan untuk menyederhanakan bentuk dan warna, serta mengabaikan representasi objek yang konkret. Gaya seni ini sering kali digunakan untuk mengungkapkan ide atau perasaan yang lebih mendasar melalui penggunaan bentuk-bentuk yang non-representasional.
Abstrak pertama kali muncul pada awal abad ke-20, dan sejak saat itu telah menjadi salah satu gaya seni yang paling populer di dunia. Seniman-seniman seperti Wassily Kandinsky, Piet Mondrian, dan Jackson Pollock dikenal sebagai pelopor abstrak, yang telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan seni rupa modern.
Kesederhanaan dan kebebasan ekspresi menjadi ciri khas utama dari seni abstrak. Dalam karya-karya abstrak, seniman sering kali menggunakan garis, warna, dan bentuk secara bebas tanpa harus memperhatikan detail atau proporsi yang akurat. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan lebih bebas dan spontan.
Dalam konteks seni rupa Indonesia, abstrak juga telah menjadi salah satu gaya seni yang populer. Banyak seniman Indonesia yang terinspirasi oleh gaya abstrak, dan mencoba mengaplikasikannya dalam karya-karya mereka. Beberapa seniman abstrak Indonesia terkenal antara lain adalah Affandi, Srihadi Soedarsono, dan Popo Iskandar.
Abstrak tidak hanya digunakan dalam seni rupa, tetapi juga dalam berbagai bidang lain seperti musik, sastra, dan desain. Gaya abstrak memberikan kebebasan bagi para seniman untuk berekspresi tanpa terikat oleh aturan atau konvensi tertentu. Hal ini menjadikan abstrak sebagai sebuah bentuk seni yang sangat dinamis dan menarik untuk dieksplorasi.
Dengan demikian, abstrak merupakan sebuah gaya seni yang penting dan memiliki pengaruh yang besar dalam dunia seni rupa. Penggunaan bentuk-bentuk non-representasional dalam karya abstrak membuka ruang bagi interpretasi yang lebih luas dan mendalam, serta memungkinkan para seniman untuk mengekspresikan ide-ide mereka dengan lebih bebas dan kreatif.
Referensi:
1. “Abstract Art” dari The Art Story. Tersedia di: https://www.theartstory.org/movement/abstract-art/
2. “Seni Rupa Abstrak di Indonesia” dari Kompasiana. Tersedia di: https://www.kompasiana.com/ernestprasetya/5529a6c1a333119e2f8b4589/seni-rupa-abstrak-di-indonesia
3. “The Influence of Abstract Art” dari Widewalls. Tersedia di: https://www.widewalls.ch/magazine/influence-of-abstract-art